Thursday, 10 April 2014

PENGENALAN CIRI KELAMIN IKAN

PENGENALAN CIRI KELAMIN IKAN


Praktikum ke- 1                                 Hari/Tanggal : Senin/ 24 September 2012
m.k. Fisiologi Reproduksi               
        Organisme Akuatik                 
PENGENALAN CIRI KELAMIN IKAN
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
I.                   PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi organisme akuatik di lingkungan terkontrol untuk meningkatkan produktivitas di bidang perairan  yang dapat diaplikasikan melalui budidaya atau pemeliharaan dalam rangka mendapatkan keuntungan (Effendi 2004). Dalam bidang akuakultur penting untuk mengetahui cara membedakan antara ikan jantan dan betina agar memudahkan dilakukannya pemijahan. Perbedaan ciri kelamin jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ciri kelamin primer dan sekunder.
Ciri primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sedangkan ciri sekunder adalah penampakan luar dari ikan yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan ikan betina. Setiap spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat digunakan untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat seksual dimorfisme. Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka spesies itu bersifat seksual dikromatisme. Pada umumnya ikan hias jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina.
1.2         Tujuan
Praktikum mengenai pengenalan ciri kelamin pada ikan bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui perbedaaan jenis kelamin pada beberapa jenis ikan berdasarkan ciri kelamin primer dan sekunder yang ada.
II.                HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1         Post 1
2.1.       Ikan Guppy  (Poecillia reticulata)
a.     Jantan
b.    Betina
            Gambar 1. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Guppy (Poecillia reticulata)
Berdasarkan pengamatan langsung dalam praktikum, ciri kelamin sekunder ikan Guppy (Poecillia reticulata) bisa dengan mudah dibedakan antara jantan dan betina. Ikan Guppy jantan umumnya memiliki warna yang lebih cerah dan ukuran tubuh yang lebih kecil dan ramping. Sirip caudal yang lebar. Guppy betina punya warna yang lebih buram dan kurang menarik. Ukuran tubuh lebih besar daripada tubuh Guppy jantan. Sedangkan ciri kelamin primer pada ikan Guppy relatif sulit untuk diamati karena ukurannya yang relatif kecil sehingga organ genitalnya cukup sulit untuk diamati. Jika diamati secara visual bisa menimbulkan stress pada ikan.
Hal senada juga disampaikan oleh Sarida et al., (2010). Menurut Sarida et al., (2010), Ciri sekunder  ikan guppy jantan adalah warna pada badannya yang menutupi hampir seluruh bagian badannya, modifikasi dari sirip anal menjadi gonopodium, dan bentuk ekor yang panjang dan lebar. Sedangkan ciri sekunder ikan guppy betina adalah warna hanya ada pada bagian ekor dan sidkit pada pangkal ekornya, memiliki perut yang lebih besar, sirip ekor tidak panjang, dan  lebar. Ciri kelamin primer pada jantan memiki 2 lubang dibawah perutnya, sedangkan pada betina memiliki 3 lubang di bawah perutnya.
2.1.2 Ikan Cupang  (Betta splendens, Regan)
c.       Jantan
d.   Betina
            Gambar 2. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Cupang (Betta splendens)
Berdasarkan pengamatan secara langsung dalam kegiatan praktikum perbedaan ciri kelamin ikan cupang cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya. Ikan cupang jantan mempunyai karakter fisik yang lebih menarik. Warna lebih beragam dan sirip yang lebih panjang dan agresif. Sedangkan betina tidak punya warna yang cukup menarik, sirip yang tidak lebih panjang daripada ikan cupang jantan. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati secara visual karena organ genitalnya cukup kecil. Untuk reproduksi, biasanya perbandingan ikan jantan dan betina adalah 1:3.
Menurut Gilbert (1981) dalam Mutsanna (2001), Ikan cupang jantan mempunyai ciri kelamin sekunder berupa warna yang lebih menarik, tubuh lebih ramping, sirip lebih panjang dan lebih agresif serta memiliki sifat saling menyerang bila bertemu dengan sesamanya di dalam satu wadah.
2.1.3        Ikan Molly  (Poecillia sphennops)
e.     Jantan
f.     Betina
   Gambar 3. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Molly (Poecillia sphennops)
Berdasarkan pengamatan secara langsung dalam kegiatan praktikum, perbedaan ciri kelamin ikan Molly cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya. Panjang maksimum ukuran ikan Molly adalah 8 cm. Ikan jantan biasanya bertubuh ramping dan warna yang tajam. Ikan betina bertubuh gemuk dan pendek. Warna tubuh yang buram dan tidak menarik.
Hal serupa diungkapkan oleh Bachtiar et al., (2004). Warnanya hampir hitam legam dengan ukuran maksimum 8 cm. Jenis-jenis ikan molly antara lain black molly ballon, marble molly ballon, dan black molly ballon line tail. Indsuk matang gonad biasanya pada usia 6-7 bulan. Jantan biasanya bertubuh ramping dan warnanya tajam. Betina tubuhnya pendek dan gemuk, serta warna tubuh yang buram.
2.1.4   Ikan Platy  (Xiphophorus maculata)
g.     Jantan
h.    Betina
   Gambar 4. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Platy (Xiphophorus maculata)
Berdasarkan pengamatan secara langsung dalam kegiatan praktikum, perbedaan ciri kelamin ikan Platy cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin sekundernya. Ikan Platy jantan tubuhnya ramping dan berwarna tajam. Ikan Platy betina umumnya bertubuh gemuk, dan warnanya buram. Ikan Platy betina juga punya perut yang lebih besar karena akan menghasilkan telur.
Menurut Bachtiar et al., (2004), Jenis-jenisnya terdiri atas red coral platy, red coral ballon, black tail platy, blue platy, sunset platy, dan mickey mouse platy. Jantan platy tubuhnya ramping dan berwarna tajam, sedangkan betina  platy bertubuh pendek gemuk, dan warnanya buram.
2.2      Post 2
2.2.1Ikan Mas Koki (Carassius auratus)
i.        Jantan
j.      Betina
Gambar 5. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan koki (Carassius auratus)
Ikan mas koki yang memiliki nama dagang goldfish merupakan ikan yang berasal dari Cina. Ikan mas koki memiliki fekunditas antara 2000-4000 butir telur. Ikan ini memiliki warna serta bentuk tubuh yang indah dan unik sehingga banyak diminati oleh konsumen ikan hias baik itu konsumen lokal maupun mancanegara. Varietasnya berkembang menjadi sangat banyak  akibat silangan berbagai warna dan bentuk badan. Namun, hanya ada dua kelompok besar ikan mas koki, yaitu memiliki dua sirip ekor dan satu sirip ekor. Ikan bersirip dua buah pun masih bisa dibagi atas ikan bersirip punggung seperti koki spenser, raket, mutiara, dan tossa serta ikan tidak bersirip punggung seperti ranchu, kumpai dan mata balon.
          Ikan mas koki mempunyai perbedaan bentuk antara jantan dan betina, perbedaan bentuk tersebut sering disebut ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri kelamin primer pada ikan mas yaitu organ  kloaka pada jantan lebih rapat dan berbentuk cekung sedangkan pada betina organ kloakanya lebar dan berbentuk cembung, selanjutnya cirri kelamin yang kedua yaitu cirri kelamin sekunder, ciri kelamin sekunder pada ikan koki jantan yaitu sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan terasa kasar bila diraba, kondisi itu terjadi ketika koki pada usia dewasa, bentuk anus dari ikan mas koki adalah oval dan halus, bentuk badan dari ikan mas koki jantan yaitu lebih rampin dengan warna tubuh yang cerah sedangkan ciri kelamin sekunder pada betina yaitu sirip dada tidak terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan terasa halus bila diraba, bentuk anus dari ikan ini yaitu bulat dan kasar, kemudian bentuk tubuh pada ikan betina lebih gemuk dan bulat dengan warna tubuh yang kurang menarik  (Taufik 2012).
2.2.2 Ikan Botia India (Botia lohachata).
k.     Jantan
l.      Betina
   Gambar 6. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Botia India (Botia lohachata).
          Ikan Botia India masuk kedalam famili Cobitidae dengan badan yang mirip dengan pesawat jet, dengan mulut yang agak bengkok ke bawah. Badan kompres dengan banyak  garis hitam memotong badan secara melintang. Panjang ikan ini dapat mencapai 10 cm. Mempunyai alat peraba diujung mulutnya untuk mengaduk dasar perairan untuk mencari makan. Ikan botia dapat dilihat kelaminnya dari ciri sekunder maupun primernya. Ciri primer pada ikan botia jantan yaitu mempunyai kantung sperma dan kantung sperma pada gonadnya, sedangkan pada betinanya yaitu mempunyai kantung sel telur dan salurannya. Ciri yang kedua yaitu cirri sekunder, ciri sekunder pada ikan botia jantan yaitu mempunyai warna yang cerah, ukuran tubuhnya kecil, sedangkan pada ikan betinanya mempunyai ukuran tubuh yang besar dan warnanya kurang menarik (Dewa 2011).
2.2.3Ikan  Rainbow (Melantaenia boesemani).
m.   Jantan
n.    Betina
          Gambar 7. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Rainbow (Melantaenia boesemani)
Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian bawah kuning (Taufik 2012).
Perbedaan kelamin ikan pelangi dapat dilihat dari ciri kelamin sekunder dan primernya. Ciri kelamin primer pada ikan pelangi jantan yaitu mempunyai kantung sperma dan saluran sperma namun pada ikan pelangi betina mempunyai kantung telur dan salurannya (oviduk) sedangkan ciri kelamin sekunder pada ikan jantan yaitu ukurannya lebih besar, berbentuk pipih dan memiliki warna yang indah pada bagian posterior tubuhnya dan untuk ciri kelamin sekunder pada ikan pelangi betina yaitu ukuran tubuhnya yang kecil, mempunyai bentuk tubuh cederung memanjanjang dengan satu warna yang rata (Odang carman 2002).
2.3      Post 3
2.3.1Ikan Platidoras (Platydoras Armatulus)
o.     Jantan
p.    Betina
Gambar 8. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Platidoras (Platydoras Armatulus)
Platidoras merupakan salah satu jenos catfish yang masuk keluarga doradid. Ikan ini memiliki tubuh yang keras dan memiliki duri yang memanjang horisontal pada tubuhnya ( hinfari memegang duri tersebut). Ikan ini dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi air tetapi tidak terlalu keras juga, karena akan membuat mata ikan tersebut menjadi putih. Platidoras merupaka ikan ‘nocturnal” yang akan beraktifitas dimalam hari, oleh karena itu hindari cahaya yang berlebihan pada tempat tinggalnya. Hal ini ddapat dengan melakukan atau menyediakan tempat persembunyian berupa kayu atau tanaman air yang mengapung atau tanaman air yang dapat tumbuh hingga permukaan air. Platidoras dapat dipelihara dengan ikan air yang dalam sebuah akuarium komunitas, tetapi sebaiknya tidak dipelihara dengan ikan yang berukuran lebih kecil darinya. Platidoras mampu mengeluarkan suara menyerupai “deritan pintu” apabila dirinya merasa dirinya dalam bahaya atau terganggu. Suara tesebut akan terdengar jelas pada saat kita menangkap dan mengangkatnya dari air. Pada saat platidoras meraa terancam tubuhnya meraa terancam tubuhnya akan mengeras dan mematung.
2.3.2        Ikan Congo tetra (Phenacogrammus interruptus)
q.      Jantan
r.     Betina
   Gambar 9. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Congo tetra (Phenacogrammus                                   interruptus)
Congo tetra memiliki warna tubuh yang sanga t indah seperti pelangi. Ikan ini menyukai kondisi lingkungan air yang bertanaman air, tettapi jangan lupa untuk memberi ruang cukup untuk bergeraknya, karena ikan ini mempunyai gerakan yang gesit. Hati hati terhadap gerakan yang dapat membuat congo tetra terkejut, karena hal ini dapat menyebabkan congo melompat keluar. Ikan ini menyukai s melompat keluar. Ikan ini menyukai suasana yang terang dan sesekali membutuhkan tempat untuk bersembunyi. Ikan ini menyukai kondisi perairan yang sedikit lunak dan asam. Congo tetra jantan memiliki tubuh yang lebih besar dengan warna tubuh yang lebih nyata (terang) serta memiliki perpanjangan sirip ekor yang membentuk cagak di tengah tengah sirip ekorny. Congo tetra akan tampak lebih indah apabila dipelihara dalam kelompok dan sangat cocok untuk suatu akuarium komoditas.
2.4      Post 4
2.4.1Ikan Sinodontis (Synodontis eupterus)
s.      Jantan
t.     Betina
            Gambar 10. Perbedaan Ciri Kelamin Sinodontis (Synodontis eupterus)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada sinodontis. Ciri kelamin primer ikan jantan terlihat dari jumlah lubang di sekitar anal yang berjumlah 2 buah, yaitu urogenital dan anus,dan pada jantan terlihat ada bagian menonjol dibagian kelamin yang biasa disebut dengan papila. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan lubang di sekitar anal yang berjumlah 3 buah dengan urutan anus, genital pore, dan lubang urin/ureter (dari arah ekor). Selain ciri kelamin primer terdapat pula ciri kelamin sekunder. Ikan jantan dapat diidentifikasi warna cerah/terang keabu-abuan dan berbintik diselurh tubuhnya serta bentuk tubuh yang cenderung ramping. Ikan betina dapat diidentifikasi secara sekunder     ,warnanya lebih pudar serta bentuk tubuh yang cenderung membundar(membuncit) dan terlihat gemuk saat siap bertelur.
Menurut Warren (1989), ikan Synodontis jantan maupun betina memiliki kumis dan patil yang tidak beracun. Ikan ini bersifat nocturnal dan memiliki mata yang besar dan tajam selain itu ikan ini memiliki tubuh agak gemuk dan punggungnya meninggi. Panjangnya sekitar 27 cm (10 cm pada umur 1 tahun), kulitnya berwarna gelap keabu-abuan serta memiliki warna bintik-bintik hitam pada semua bagian tubuhnya.
2.4.2 Ikan Corydoras Panda
u.      Jantan
v.    Betina
Gambar 11. Perbedaan Ciri ikan Corydoras Panda (Corydoras sp.)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan Corydoras Panda. Ciri kelamin primer corydoras panda jantan terlihat ukuran tubuh yang lebih ramping,seperti torpedo,pektoral dan dorsal lebih tumpul,ventral lebih kasar,insang meruncing hingga ke ekor. Sedangkan ciri primer betina,dorsal lebih runcing dan perut membundar atau lebih lebar karena berisi telur. Ciri sekunder kelamin jantan pada ikan Corydoras panda warna tubuhnya lebih cerah,sedangkan ciri sekunder ikan Corydoras betina warna tubuhnya terlihat lebih pucat.
Menurut Warren (1989), ikan corydoras baik jantan maupun betina memiliki sungut atau kumis yang berguna untuk sensor atau radar untuk mencari makan ditempat yang gelap. Secara morfologi umumnya,ikan Corydoras memiliki tubuh pendek dan gemuk,punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut,kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris,mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh yang dapat mencapai 12 cm.
2.5         Post 5
2.5.1   Lobter (Panulirus versicolor)
w.   Jantan
x.    Betina
Gambar 12. Perbedaan Ciri Kelamin Lobster (Panulirus versicolor)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada lobster. Ciri kelamin primer pada lobster  terdapat lubang tempat menyalurkan sperma pada ruas kaki k lima yang disebut petasma. Selain itu lobster jantan memiliki ukuran capit yang lebih besar. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan lubang tempat mengeluarkan sel telur pada ruas kaki ketiga yang disebut telikum, seta memiliki ukuran capit yang kecil. Pengenalan ciri kelamin primer pada lobster hampir sama dengan udang windu. Ciri kelamin sekunder ditandai dengan kecerahan warna tubuh.  
Menurut Jumanto (2009), ciri-ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk tertentu yang terletak ditangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya. Calon induk jantan memiliki tonjolan didasar tangkai kaki jalan ke-5 jika penghitungan dimulai dari kaki jalan dibawah mulut. Ciri lobster air tawar betina adalah adanya lubang bulat yang terletak didasar kaki ke-3. Berdasarkan capitnya, calon induk jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai capit) dan calon induk betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama.
2.5.2        Udang Windu (Penaeus semisulcatus)
y.     Jantan
z.    Betina
Gambar 13. Perbedaan Ciri Kelamin Udang windu (Penaeus semisulcatus)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada udang windu. Ciri kelamin udang windu jantan terlihat dari ruas kelima kaki jalan yang disebut dengan petasma. Petasma adalah tempat keluarnya sperma pada udang jantan. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan ruas ketiga kaki jalan yang disebut dengan telikum. Telikum merupakan tempat keluarnya sel telur pada udang betina. Sel sperma pada jantan akan dimasukkan kedalam alat kelamin betina, setelah itu terjadilah proses pembuahan.  Untuk proses pemijahan buatan pada udang disebut ablasi. Ablasi merupakan pemotongan organ X yang berfungsi untuk menghambat hormon penghambat reproduksinya (GIH-Gonadotropin Inhibiting Hormone), sehingga proses pemijahan pada udang dapat berlangsung.
Menurut Mudjiman (1988), pemijahan terjadi tatkala udang jantan mengeluarkan spermatozoa dari alat kelamin jantan (petasma) kemudian memasukkannya ke dalam alat kelamin udang betina (telichum). Setelah itu terjadi kontak langsung, induk betina akan mengeluarkan telur  sehingga terjadilah pembuahan.   
2.5.3        Rajungan (Portunus pelagicus)
aa.   Jantan
bb.             Betina
Gambar 14. Perbedaan Ciri Kelamin Rajungan (Portunus pelagicus)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada Rajungan (Portunus pelagicus). Ciri kelamin primer rajungan jantan terlihat dari  bagian bawah karapas (abdomen) yang berbentuk lebih runcing. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan bagian bawah karapas (abdomen) yang berbentuk lebih membundar. Selain ciri kelamin primer terdapat pula ciri kelamin sekunder. rajungan jantan memiliki capit yang lebir besar dibandingkan capit betina. Hal ini dikarenakan pada proses kopulasi rajungan jantan memanfaatkan capitnya untuk melindungi rajungan betina. Menurut Ruliaty (2009), rajungan jantan mempunyai cirri morfologi yaitu pada bagian perut (abdomen) berbentuk segitiga makin menyempit ke bagian ujung, ruas perut terakhir lebih besar daripada perut bagian ujung dan mempunyai warna dasar kebiruan dengan  bercorak putih terang, sedangkan untuk rajungan betina mempunyai cirri morfologi yaitu pada bagian perut (abdomen) membentuk membundar.
2.6         Post 6
2.6.1 Ikan gurami (Osphonemus gouramy)
cc.   Jantan
dd.            Betina
          Gambar 15. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Gurami (Osphorenemusgouramy)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan gurami (Osphorenemus gouramy). Ciri kelamin primer ikan jantan adalah terletak pada dahi atau jidat ikan yang menonjol seperti ikan louhan, sedangkan pada betina tidak memiliki tonjolan pada jidat atau dahi ikan, Selain itu ciri lainnya adalah pada sirip caudal ikan jantan membentuk sirip caudal membundar sedangkan pada betina sirip caudal lebih rata.
2.6.2 Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
ee.   Jantan
ff.  Betina
            Gambar 16. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Ciri kelamin primer ikan jantan terlihat dari jumlah lubang di sekitar anal yang berjumlah 2 buah, yaitu urogenital dan anus. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan lubang di sekitar anal yang berjumlah 3 buah dengan urutan anus, genital pore, dan lubang urin (dari arah ekor). Selain ciri kelamin primer terdapat pula ciri kelamin sekunder. Pada ikan betina pada bagian rahang ikan rahangnya lebih besar daripada betina, selain itu pada ikan jantan dorsal bagian belakangnya lebih panjang jika dibandingkan dengan ikan betina.
2.6.3 Ikan Mas (Cyprinus carpio)
gg.  Jantan
hh.             Betina
            Gambar 17. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan nila (Cyprinus carpio). Ciri kelamin primer ikan jantan terlihat dari perut ikan jantan biasanya cenderung lebih kecil dan ramping jika dibandingkan ikan betina yang besar dan membulat, selain itu juga pada operkulum jantan biasanya juga cenderung lebih kasar jika dibandingkan dengan operkulum betina.
2.7      Pos 7
2.7.1 Ikan Lele (Clarias batrachus)
ii.     Jantan
jj.    Betina
Gambar 18. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Lele (Clarias batrachus)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, ikan lele jantan memiliki ciri-ciri memiliki organ papila pada alat repruduksinya yang umumnya berwarna merah, dengan tubuh lebih ramping dan ukuran kepalanya lebih kecil dibandingkan ikan lele betina. Ikan lele betina memiliki kloaka dengan bentuk bulat dan berwarna kemerahan. 
Ciri-ciri induk  jantan pada ikan lele dicirikan dengan genitalnya meruncing ke arah ekor (papila), perut ramping dan pada ujung alat kelamin berwarna kemerahan selain itu ada perubahan warna tubuhmenjadi coklat kemerahan. Ikan lele betina memiliki ciri-ciri genital papila berbentuk bundar (oval), bagian perut relatif lebih besar,gerakan lambat, jika di raba bagian perut terasa lembek dan alat kelamin berwarna kemerah-merahan (Suyanto 1991).
2.7.2        Ikan Patin (Pangasius pangasius)
kk. Jantan
ll.    Betina
Gambar 19. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Patin (Pangasius pangasius)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada ikan patin jantan memiliki organ kloaka yang kecil dan sedikit lonjong pada alat reproduksinya, sedangkan pada patin betina memiliki kloaka dengan bentuk bulat dan berwarna kemerahan. Perut ikan pati jantan lebih ramping dibandingkan ikan patin betina yang membulat. Ikan patin jantan memilki bentuk sirip kaudal yang lebih panjang dibandingkan dengan sirip kaudal pada ikan pati betina.
Ciri-ciri induk jantan pada ikan patin yaitu terdapat kloaka berbentuk lonjong pada alat kelaminnya, jika sudah matang gonad kemudian diurut akan mengeluarkan sperma. Ikan patin jantan memiliki tubuh yang lebih panjang dibandingkan betinanya serta perut yang lembek dan tipis. Ikan patin betina memiliki organ yang bernama ovari kalau di sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar dan besarnya seragam. Ikan patin betina memiliki perut yang besar ke arah anus (Susanto 1999).
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf, Tim Lentera. 2004. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor. Penerbit PT Agromedia Pustaka ; Depok
Carman O.2002. kariotyp ikan rainbow. IPB Press. Bogor
Dewa. 2011. Ciri kelamin iakn hias. http//:aquaculture.com
Effendi, Irzal.2004.Pengantar Akuakultur.Bogor : Penebar Swadaya.
Jumanto. 2009. Budidaya lobster air tawar. Makalah. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang
Mudjiman A.1988. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mutsanna, Lili. 2001. Pengaruh pemberian hormon estradion-17β secara oral terhadap nisbah kelamin ikan cupang (Betta splendens Regan). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor
Ruliaty L.2009. Maskulinisasi benih rajungan dengan perendaman hormon 17 α- metiltestosteron sebagai upaya untuk peningkatan produktivitas. http://www. Slidesharenet.com [20 september 2012]         
Sarida, Munti., Tarsim, Epro Barades. 2010. Penggunaan Madu dalam Produksi Ikan Guppy Jantan (Poecillia reticulata). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur pp. 831-836
Susanto H. 1999. Budidaya Ikan Patin. Jakarta: Penebar Swadaya
Suyanto S.R. 1991. Budidaya Ikan Lele. Jakarta: Penebar Sawadaya
Taufik .2012. Ciri kelamin ikan mas koki. http//:fisiologi-reproduksi.co.id
Warren S. 1989. Pengenalan ciri corydoras. http://www.pengenalanciri-corydoras   pdf. [19 September 2012]

No comments:

Post a Comment

silahkan tinggalkan komentar anda,biar saya dapat memperbaiki dan melayani anda dengan baik
makasih sudah berkunjung ke blogku kawan :)

Entri Populer

Contact Form

Name

Email *

Message *