PENGENALAN CIRI KELAMIN IKAN
Praktikum ke- 1 Hari/Tanggal : Senin/ 24 September 2012
m.k. Fisiologi Reproduksi
Organisme Akuatik
PENGENALAN
CIRI KELAMIN IKAN
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi
organisme akuatik di lingkungan terkontrol untuk meningkatkan produktivitas di
bidang perairan yang dapat diaplikasikan
melalui budidaya atau pemeliharaan dalam rangka mendapatkan keuntungan (Effendi
2004). Dalam bidang akuakultur penting untuk mengetahui cara membedakan antara
ikan jantan dan betina agar memudahkan dilakukannya pemijahan. Perbedaan ciri
kelamin jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan ciri kelamin primer dan
sekunder.
Ciri
primer pada ikan tandai dengan adanya organ yang secara langsung berhubungan
dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada ikan betina, dan
testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sedangkan ciri sekunder adalah
penampakan luar dari ikan yang dapat digunakan untuk membedakan ikan jantan dan
ikan betina. Setiap spesies ikan mempunyai sifat morfologi yang dapat digunakan
untuk membedakan jantan dan betina dengan jelas, maka spesies itu bersifat
seksual dimorfisme. Namun, apabila satu spesies ikan dibedakan jantan dan
betinanya berdasarkan perbedaan warna, maka spesies itu bersifat seksual
dikromatisme. Pada umumnya ikan hias jantan mempunyai warna yang lebih cerah
dan lebih menarik dari pada ikan betina.
1.2
Tujuan
Praktikum
mengenai pengenalan ciri kelamin pada
ikan bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui perbedaaan jenis kelamin pada beberapa jenis ikan berdasarkan ciri
kelamin primer dan sekunder yang ada.
II.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1
Post 1
2.1.
Ikan Guppy (Poecillia reticulata)
a. Jantan
|
b. Betina
|
Gambar 1. Perbedaan Ciri Kelamin
Ikan Guppy (Poecillia reticulata)
Berdasarkan pengamatan
langsung dalam praktikum, ciri kelamin sekunder ikan Guppy (Poecillia reticulata) bisa dengan mudah
dibedakan antara jantan dan betina. Ikan Guppy jantan umumnya memiliki warna
yang lebih cerah dan ukuran tubuh yang lebih kecil dan ramping. Sirip caudal
yang lebar. Guppy betina punya warna yang lebih buram dan kurang menarik.
Ukuran tubuh lebih besar daripada tubuh Guppy jantan. Sedangkan ciri kelamin
primer pada ikan Guppy relatif sulit untuk diamati karena ukurannya yang
relatif kecil sehingga organ genitalnya cukup sulit untuk diamati. Jika diamati
secara visual bisa menimbulkan stress pada ikan.
Hal senada
juga disampaikan oleh Sarida et al., (2010). Menurut
Sarida et al., (2010), Ciri sekunder
ikan guppy jantan adalah warna pada badannya yang menutupi hampir
seluruh bagian badannya, modifikasi dari sirip anal menjadi gonopodium, dan
bentuk ekor yang panjang dan lebar. Sedangkan ciri sekunder ikan guppy betina
adalah warna hanya ada pada bagian ekor dan sidkit pada pangkal ekornya,
memiliki perut yang lebih besar, sirip ekor tidak panjang, dan lebar. Ciri kelamin primer pada jantan memiki 2
lubang dibawah perutnya, sedangkan
pada betina memiliki 3 lubang di bawah perutnya.
2.1.2 Ikan Cupang (Betta splendens, Regan)
c.
Jantan
|
d. Betina
|
Gambar
2. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Cupang (Betta
splendens)
Berdasarkan pengamatan
secara langsung dalam kegiatan praktikum perbedaan ciri kelamin ikan cupang
cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin
sekundernya. Ikan cupang jantan mempunyai karakter fisik yang lebih menarik.
Warna lebih beragam dan sirip yang lebih panjang dan agresif. Sedangkan betina
tidak punya warna yang cukup menarik, sirip yang tidak lebih panjang daripada
ikan cupang jantan. Sedangkan ciri kelamin primer relatif sulit untuk diamati
secara visual karena organ genitalnya cukup kecil. Untuk reproduksi, biasanya
perbandingan ikan jantan dan betina adalah 1:3.
Menurut Gilbert (1981) dalam Mutsanna (2001), Ikan cupang
jantan mempunyai ciri kelamin sekunder berupa warna yang lebih menarik, tubuh
lebih ramping, sirip lebih panjang dan lebih agresif serta memiliki sifat
saling menyerang bila bertemu dengan sesamanya di dalam satu wadah.
2.1.3
Ikan Molly (Poecillia sphennops)
e. Jantan
|
f. Betina
|
Gambar 3. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Molly (Poecillia sphennops)
Berdasarkan pengamatan
secara langsung dalam kegiatan praktikum, perbedaan ciri kelamin ikan Molly
cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin
sekundernya. Panjang maksimum ukuran ikan Molly adalah 8 cm. Ikan jantan
biasanya bertubuh ramping dan warna yang tajam. Ikan betina bertubuh gemuk dan
pendek. Warna tubuh yang buram dan tidak menarik.
Hal serupa diungkapkan
oleh Bachtiar et al., (2004). Warnanya hampir hitam
legam dengan ukuran maksimum 8 cm. Jenis-jenis ikan molly antara lain black
molly ballon, marble molly ballon, dan black molly ballon line tail. Indsuk
matang gonad biasanya pada usia 6-7 bulan. Jantan biasanya bertubuh ramping dan
warnanya tajam. Betina tubuhnya pendek dan gemuk, serta warna tubuh yang buram.
2.1.4 Ikan
Platy (Xiphophorus maculata)
g. Jantan
|
h. Betina
|
Gambar 4. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Platy (Xiphophorus maculata)
Berdasarkan pengamatan
secara langsung dalam kegiatan praktikum, perbedaan ciri kelamin ikan Platy
cukup mudah dikenali dengan pengamatan secara visual dari ciri kelamin
sekundernya. Ikan Platy jantan tubuhnya ramping dan berwarna tajam. Ikan Platy
betina umumnya bertubuh gemuk, dan warnanya buram. Ikan Platy betina juga punya
perut yang lebih besar karena akan menghasilkan telur.
Menurut Bachtiar et al.,
(2004), Jenis-jenisnya terdiri atas red coral platy,
red coral ballon, black tail platy, blue platy, sunset platy, dan mickey mouse
platy. Jantan platy tubuhnya ramping dan berwarna tajam, sedangkan betina platy bertubuh pendek gemuk, dan warnanya
buram.
2.2
Post 2
2.2.1Ikan Mas Koki (Carassius auratus)
i.
Jantan
|
j. Betina
|
Gambar 5.
Perbedaan Ciri Kelamin Ikan koki (Carassius auratus)
Ikan mas koki yang memiliki nama
dagang goldfish merupakan ikan yang berasal dari Cina. Ikan mas koki memiliki
fekunditas antara 2000-4000 butir telur. Ikan ini memiliki warna serta bentuk
tubuh yang indah dan unik sehingga banyak diminati oleh konsumen ikan hias baik
itu konsumen lokal maupun mancanegara. Varietasnya berkembang menjadi sangat
banyak akibat silangan berbagai warna dan bentuk badan. Namun, hanya ada
dua kelompok besar ikan mas koki, yaitu memiliki dua sirip ekor dan satu sirip
ekor. Ikan bersirip dua buah pun masih bisa dibagi atas ikan bersirip punggung
seperti koki spenser, raket, mutiara, dan tossa serta ikan tidak bersirip
punggung seperti ranchu, kumpai dan mata balon.
Ikan
mas koki mempunyai perbedaan bentuk antara jantan dan betina, perbedaan bentuk
tersebut sering disebut ciri kelamin primer dan sekunder. Ciri kelamin primer
pada ikan mas yaitu organ kloaka pada
jantan lebih rapat dan berbentuk cekung sedangkan pada betina organ kloakanya
lebar dan berbentuk cembung, selanjutnya cirri kelamin yang kedua yaitu cirri
kelamin sekunder, ciri kelamin sekunder pada ikan koki jantan yaitu sirip dada
terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan terasa kasar bila diraba, kondisi itu
terjadi ketika koki pada usia dewasa, bentuk anus dari ikan mas koki adalah
oval dan halus, bentuk badan dari ikan mas koki jantan yaitu lebih rampin
dengan warna tubuh yang cerah sedangkan ciri kelamin sekunder pada betina yaitu
sirip dada tidak terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan terasa halus bila
diraba, bentuk anus dari ikan ini yaitu bulat dan kasar, kemudian bentuk tubuh
pada ikan betina lebih gemuk dan bulat dengan warna tubuh yang kurang
menarik (Taufik 2012).
2.2.2 Ikan Botia India (Botia lohachata).
k. Jantan
|
l. Betina
|
Gambar 6. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Botia India (Botia lohachata).
Ikan Botia India masuk kedalam famili Cobitidae dengan badan yang
mirip dengan pesawat jet, dengan mulut yang agak bengkok ke bawah. Badan kompres
dengan banyak garis hitam memotong badan secara melintang. Panjang ikan
ini dapat mencapai 10 cm. Mempunyai alat peraba diujung mulutnya untuk mengaduk
dasar perairan untuk mencari makan. Ikan botia dapat dilihat kelaminnya dari
ciri sekunder maupun primernya. Ciri primer pada ikan botia jantan yaitu
mempunyai kantung sperma dan kantung sperma pada gonadnya, sedangkan pada
betinanya yaitu mempunyai kantung sel telur dan salurannya. Ciri yang kedua
yaitu cirri sekunder, ciri sekunder pada ikan botia jantan yaitu mempunyai
warna yang cerah, ukuran tubuhnya kecil, sedangkan pada ikan betinanya
mempunyai ukuran tubuh yang besar dan warnanya kurang menarik (Dewa 2011).
2.2.3Ikan Rainbow (Melantaenia boesemani).
m. Jantan
|
n. Betina
|
Gambar 7. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Rainbow (Melantaenia boesemani)
Ikan Rainbow merupakan jenis ikan hias yang
banyak diminati masyarakat karena jenis ikan ini juga dapat merupakan komoditi
eksport. Ada 2 jenis rainbow yang cukup terkenal yaitu rainbow Irian (Melano
Tacnia maccaulochi dan Rainbow Anlanesi ogilby Telmatherina ladigesi ahl
Rainbow Irian warna dasarnya keperak-perakan dengan warna gelap metalik
sedangkan rainbow Sulawesi warna dasarnya kuning zaitun, dengan warna bagian
bawah kuning (Taufik 2012).
Perbedaan kelamin ikan pelangi dapat dilihat
dari ciri kelamin sekunder dan primernya. Ciri kelamin primer pada ikan pelangi
jantan yaitu mempunyai kantung sperma dan saluran sperma namun pada ikan
pelangi betina mempunyai kantung telur dan salurannya (oviduk) sedangkan ciri
kelamin sekunder pada ikan jantan yaitu ukurannya lebih besar, berbentuk pipih
dan memiliki warna yang indah pada bagian posterior tubuhnya dan untuk ciri
kelamin sekunder pada ikan pelangi betina yaitu ukuran tubuhnya yang kecil,
mempunyai bentuk tubuh cederung memanjanjang dengan satu warna yang rata (Odang
carman 2002).
2.3
Post 3
2.3.1Ikan Platidoras (Platydoras Armatulus)
o. Jantan
|
p. Betina
|
Gambar 8. Perbedaan
Ciri Kelamin Ikan Platidoras (Platydoras Armatulus)
Platidoras merupakan salah satu jenos
catfish yang masuk keluarga doradid. Ikan ini memiliki tubuh yang keras dan
memiliki duri yang memanjang horisontal pada tubuhnya ( hinfari memegang duri
tersebut). Ikan ini dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi air tetapi tidak
terlalu keras juga, karena akan membuat mata ikan tersebut menjadi putih.
Platidoras merupaka ikan ‘nocturnal” yang akan beraktifitas dimalam hari, oleh
karena itu hindari cahaya yang berlebihan pada tempat tinggalnya. Hal ini
ddapat dengan melakukan atau menyediakan tempat persembunyian berupa kayu atau
tanaman air yang mengapung atau tanaman air yang dapat tumbuh hingga permukaan
air. Platidoras dapat dipelihara dengan ikan air yang dalam sebuah akuarium
komunitas, tetapi sebaiknya tidak dipelihara dengan ikan yang berukuran lebih
kecil darinya. Platidoras mampu mengeluarkan suara menyerupai “deritan pintu”
apabila dirinya merasa dirinya dalam bahaya atau terganggu. Suara tesebut akan
terdengar jelas pada saat kita menangkap dan mengangkatnya dari air. Pada saat
platidoras meraa terancam tubuhnya meraa terancam tubuhnya akan mengeras dan
mematung.
2.3.2
Ikan Congo tetra (Phenacogrammus interruptus)
q.
Jantan
|
r. Betina
|
Gambar 9. Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Congo
tetra (Phenacogrammus interruptus)
Congo tetra memiliki warna tubuh yang sanga
t indah seperti pelangi. Ikan ini menyukai kondisi lingkungan air yang
bertanaman air, tettapi jangan lupa untuk memberi ruang cukup untuk
bergeraknya, karena ikan ini mempunyai gerakan yang gesit. Hati hati terhadap
gerakan yang dapat membuat congo tetra terkejut, karena hal ini dapat
menyebabkan congo melompat keluar. Ikan ini menyukai s melompat keluar. Ikan
ini menyukai suasana yang terang dan sesekali membutuhkan tempat untuk
bersembunyi. Ikan ini menyukai kondisi perairan yang sedikit lunak dan asam.
Congo tetra jantan memiliki tubuh yang lebih besar dengan warna tubuh yang
lebih nyata (terang) serta memiliki perpanjangan sirip ekor yang membentuk
cagak di tengah tengah sirip ekorny. Congo tetra akan tampak lebih indah
apabila dipelihara dalam kelompok dan sangat cocok untuk suatu akuarium
komoditas.
2.4
Post 4
2.4.1Ikan Sinodontis (Synodontis eupterus)
s. Jantan
|
t. Betina
|
Gambar
10. Perbedaan Ciri Kelamin Sinodontis (Synodontis eupterus)
Berdasarkan hasil
praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada sinodontis. Ciri kelamin primer ikan jantan
terlihat dari jumlah lubang di sekitar anal yang berjumlah 2 buah, yaitu
urogenital dan anus,dan pada jantan terlihat ada bagian menonjol dibagian
kelamin yang biasa disebut dengan papila. Ciri kelamin primer betina ditandai
dengan lubang di sekitar anal yang berjumlah 3 buah dengan urutan anus, genital pore, dan lubang urin/ureter
(dari arah ekor). Selain ciri kelamin primer terdapat pula ciri kelamin
sekunder. Ikan jantan dapat diidentifikasi warna cerah/terang keabu-abuan dan
berbintik diselurh tubuhnya serta bentuk tubuh yang cenderung ramping. Ikan
betina dapat diidentifikasi secara sekunder ,warnanya
lebih pudar serta bentuk tubuh yang cenderung membundar(membuncit) dan terlihat
gemuk saat siap bertelur.
Menurut Warren (1989), ikan Synodontis jantan
maupun betina memiliki kumis dan patil yang tidak beracun. Ikan ini bersifat
nocturnal dan memiliki mata yang besar dan tajam selain itu ikan ini memiliki
tubuh agak gemuk dan punggungnya meninggi. Panjangnya sekitar 27 cm (10 cm pada
umur 1 tahun), kulitnya berwarna gelap keabu-abuan serta memiliki warna
bintik-bintik hitam pada semua bagian tubuhnya.
2.4.2
Ikan Corydoras Panda
u.
Jantan
|
v. Betina
|
Gambar 11.
Perbedaan Ciri ikan Corydoras Panda (Corydoras
sp.)
Berdasarkan hasil
praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan Corydoras
Panda. Ciri kelamin primer corydoras
panda jantan terlihat ukuran tubuh yang lebih ramping,seperti torpedo,pektoral
dan dorsal lebih tumpul,ventral lebih kasar,insang meruncing hingga ke ekor.
Sedangkan ciri primer betina,dorsal lebih runcing dan perut membundar atau
lebih lebar karena berisi telur. Ciri sekunder kelamin jantan pada ikan
Corydoras panda warna tubuhnya lebih cerah,sedangkan ciri sekunder ikan
Corydoras betina warna tubuhnya terlihat lebih pucat.
Menurut Warren (1989), ikan
corydoras baik jantan maupun betina memiliki sungut atau kumis yang berguna
untuk sensor atau radar untuk mencari makan ditempat yang gelap. Secara
morfologi umumnya,ikan Corydoras memiliki tubuh pendek dan gemuk,punggung lebih
melengkung dibandingkan dengan perut,kedua sisi ikan dilengkapi dengan
lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris,mempunyai dua pasang
kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh yang
dapat mencapai 12 cm.
2.5
Post 5
2.5.1 Lobter (Panulirus
versicolor)
w. Jantan
|
x. Betina
|
Gambar 12.
Perbedaan Ciri Kelamin Lobster (Panulirus
versicolor)
Berdasarkan hasil
praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada lobster. Ciri kelamin primer pada lobster terdapat lubang tempat menyalurkan sperma pada
ruas kaki k lima yang disebut petasma. Selain itu lobster jantan memiliki
ukuran capit yang lebih besar. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan
lubang tempat mengeluarkan sel telur pada ruas kaki ketiga yang disebut telikum,
seta memiliki ukuran capit yang kecil. Pengenalan ciri kelamin primer pada
lobster hampir sama dengan udang windu. Ciri kelamin sekunder ditandai dengan
kecerahan warna tubuh.
Menurut Jumanto (2009), ciri-ciri
primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk tertentu
yang terletak ditangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat
dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya. Calon induk jantan memiliki
tonjolan didasar tangkai kaki jalan ke-5 jika penghitungan dimulai dari
kaki jalan dibawah mulut. Ciri lobster air tawar betina adalah adanya lubang bulat
yang terletak didasar kaki ke-3. Berdasarkan
capitnya, calon induk jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali
lebar buku pertama (tangkai capit) dan calon induk betina
memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama.
2.5.2
Udang Windu (Penaeus semisulcatus)
y. Jantan
|
z. Betina
|
Gambar 13.
Perbedaan Ciri Kelamin Udang windu (Penaeus semisulcatus)
Berdasarkan
hasil praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada udang
windu. Ciri kelamin udang windu
jantan terlihat dari ruas kelima kaki jalan yang disebut dengan petasma.
Petasma adalah tempat keluarnya sperma pada udang jantan. Ciri kelamin primer
betina ditandai dengan ruas ketiga kaki jalan yang disebut dengan telikum.
Telikum merupakan tempat keluarnya sel telur pada udang betina. Sel sperma pada
jantan akan dimasukkan kedalam alat kelamin betina, setelah itu terjadilah
proses pembuahan. Untuk proses pemijahan
buatan pada udang disebut ablasi. Ablasi merupakan pemotongan organ X yang
berfungsi untuk menghambat hormon penghambat reproduksinya (GIH-Gonadotropin Inhibiting Hormone),
sehingga proses pemijahan pada udang dapat berlangsung.
Menurut
Mudjiman (1988), pemijahan terjadi tatkala udang jantan mengeluarkan
spermatozoa dari alat kelamin jantan (petasma) kemudian memasukkannya ke dalam
alat kelamin udang betina (telichum). Setelah itu terjadi kontak langsung,
induk betina akan mengeluarkan telur
sehingga terjadilah pembuahan.
2.5.3
Rajungan (Portunus pelagicus)
aa.
Jantan
|
bb.
Betina
|
Gambar 14.
Perbedaan Ciri Kelamin Rajungan (Portunus pelagicus)
Berdasarkan hasil
praktikum, diketahui bahwa terdapat perbedaan ciri kelamin pada Rajungan (Portunus
pelagicus). Ciri kelamin primer rajungan jantan terlihat dari bagian bawah karapas (abdomen) yang berbentuk
lebih runcing. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan bagian bawah karapas
(abdomen) yang berbentuk lebih membundar. Selain ciri kelamin primer terdapat
pula ciri kelamin sekunder. rajungan jantan memiliki capit yang lebir besar
dibandingkan capit betina. Hal ini dikarenakan pada proses kopulasi rajungan
jantan memanfaatkan capitnya untuk melindungi rajungan betina. Menurut Ruliaty
(2009), rajungan jantan mempunyai cirri morfologi yaitu
pada bagian perut (abdomen) berbentuk segitiga makin menyempit ke bagian ujung,
ruas perut terakhir lebih besar daripada perut bagian ujung dan mempunyai warna
dasar kebiruan dengan bercorak putih
terang, sedangkan untuk rajungan betina mempunyai cirri morfologi yaitu pada
bagian perut (abdomen) membentuk membundar.
2.6
Post 6
2.6.1 Ikan gurami
(Osphonemus gouramy)
cc.
Jantan
|
dd.
Betina
|
Gambar 15. Perbedaan Ciri Kelamin
Ikan Gurami (Osphorenemusgouramy)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa
terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan gurami (Osphorenemus
gouramy). Ciri kelamin primer ikan jantan adalah
terletak pada dahi atau jidat ikan yang menonjol seperti ikan louhan, sedangkan
pada betina tidak memiliki tonjolan pada jidat atau dahi ikan, Selain itu ciri
lainnya adalah pada sirip caudal ikan jantan membentuk sirip caudal membundar
sedangkan pada betina sirip caudal lebih rata.
2.6.2 Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)
ee.
Jantan
|
ff. Betina
|
Gambar
16. Perbedaan Ciri
Kelamin Ikan Nila (Oreochromis
niloticus)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa
terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Ciri kelamin primer ikan jantan terlihat
dari jumlah lubang di sekitar anal yang berjumlah 2 buah, yaitu urogenital dan
anus. Ciri kelamin primer betina ditandai dengan lubang di sekitar anal yang
berjumlah 3 buah dengan urutan anus, genital
pore, dan lubang urin (dari arah ekor). Selain ciri kelamin primer terdapat
pula ciri kelamin sekunder. Pada ikan betina pada bagian rahang ikan rahangnya
lebih besar daripada betina, selain itu pada ikan jantan dorsal bagian
belakangnya lebih panjang jika dibandingkan dengan ikan betina.
2.6.3
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
gg. Jantan
|
hh.
Betina
|
Gambar
17. Perbedaan Ciri
Kelamin Ikan Mas (Cyprinus
carpio)
Berdasarkan hasil praktikum, diketahui bahwa
terdapat perbedaan ciri kelamin pada ikan nila (Cyprinus carpio). Ciri kelamin primer ikan jantan terlihat dari perut ikan jantan
biasanya cenderung lebih kecil dan ramping jika dibandingkan ikan betina yang
besar dan membulat, selain itu juga pada operkulum jantan biasanya juga
cenderung lebih kasar jika dibandingkan dengan operkulum betina.
2.7
Pos 7
2.7.1 Ikan
Lele (Clarias batrachus)
ii. Jantan
|
jj. Betina
|
Gambar 18.
Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Lele (Clarias
batrachus)
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, ikan lele jantan memiliki ciri-ciri memiliki
organ papila pada alat repruduksinya yang umumnya berwarna merah, dengan tubuh
lebih ramping dan ukuran kepalanya lebih kecil dibandingkan ikan lele betina.
Ikan lele betina memiliki kloaka dengan bentuk bulat dan berwarna
kemerahan.
Ciri-ciri induk jantan pada ikan lele dicirikan dengan genitalnya meruncing ke arah ekor (papila), perut ramping dan pada ujung alat
kelamin berwarna kemerahan selain itu ada perubahan warna tubuhmenjadi coklat
kemerahan. Ikan
lele betina memiliki ciri-ciri genital papila berbentuk bundar (oval), bagian perut relatif lebih
besar,gerakan lambat, jika di raba bagian perut terasa lembek dan alat kelamin
berwarna kemerah-merahan (Suyanto 1991).
2.7.2
Ikan Patin (Pangasius
pangasius)
kk. Jantan
|
ll. Betina
|
Gambar 19.
Perbedaan Ciri Kelamin Ikan Patin (Pangasius
pangasius)
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan, pada ikan patin jantan memiliki organ kloaka yang kecil dan
sedikit lonjong pada alat reproduksinya, sedangkan pada patin betina memiliki
kloaka dengan bentuk bulat dan berwarna kemerahan. Perut ikan pati jantan lebih
ramping dibandingkan ikan patin betina yang membulat. Ikan patin jantan memilki
bentuk sirip kaudal yang lebih panjang dibandingkan dengan sirip kaudal pada
ikan pati betina.
Ciri-ciri induk jantan
pada ikan patin yaitu terdapat kloaka berbentuk lonjong pada alat kelaminnya,
jika sudah matang gonad kemudian diurut akan mengeluarkan sperma. Ikan patin
jantan memiliki tubuh yang lebih panjang dibandingkan betinanya serta perut
yang lembek dan tipis. Ikan patin betina memiliki organ yang bernama ovari kalau di
sekitar kloaka ditekan akan keluar beberapa butir telur yang bentuknya bundar
dan besarnya seragam. Ikan patin betina memiliki perut yang besar ke
arah anus (Susanto 1999).
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Yusuf, Tim Lentera. 2004. Budi Daya Ikan Hias Air Tawar untuk Ekspor.
Penerbit PT Agromedia Pustaka ; Depok
Carman O.2002. kariotyp ikan rainbow. IPB Press.
Bogor
Dewa. 2011. Ciri kelamin iakn hias.
http//:aquaculture.com
Effendi, Irzal.2004.Pengantar
Akuakultur.Bogor : Penebar Swadaya.
Jumanto. 2009. Budidaya lobster
air tawar. Makalah. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang
Mudjiman A.1988. Budidaya
Udang Windu.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Mutsanna, Lili. 2001. Pengaruh pemberian hormon
estradion-17β secara oral terhadap nisbah kelamin ikan cupang (Betta splendens Regan). Skripsi. Departemen Budidaya Perairan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor
Ruliaty L.2009. Maskulinisasi benih rajungan dengan perendaman hormon 17 α- metiltestosteron sebagai upaya untuk peningkatan produktivitas. http://www. Slidesharenet.com [20 september 2012]
Sarida, Munti., Tarsim, Epro Barades. 2010.
Penggunaan Madu dalam Produksi Ikan Guppy Jantan (Poecillia reticulata). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur
pp. 831-836
Susanto H. 1999. Budidaya Ikan Patin. Jakarta:
Penebar Swadaya
Suyanto S.R. 1991. Budidaya Ikan Lele. Jakarta:
Penebar Sawadaya
Taufik .2012. Ciri kelamin ikan mas koki.
http//:fisiologi-reproduksi.co.id
No comments:
Post a Comment
silahkan tinggalkan komentar anda,biar saya dapat memperbaiki dan melayani anda dengan baik
makasih sudah berkunjung ke blogku kawan :)