Saturday 15 March 2014

tipe dan fungsi jaringan ikat

Tipe-tipe dan Fungsi Jaringan Ikat- Sesuai dengan namanya, jaringan ikat berfungsi sebagai pengikat, penyokong, serta penghubung satu jaringan dengan jaringan yang lainnya. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan. Berbeda dengan sel epitel, populasi sel-sel jaringan ikat lebih jarang dan menyebar di dalam matriks. Pada umumnya, matriks terdiri atas jaringan-jaringan serabut yang melekat dalam bahan dasar berupa cairan, gel, atau solid.

Pengertian Jaringan Ikat

Jaringan ikat merupakan salah satu jaringan penguat yang memiliki sel-sel berserabut dan cairan ekstra seluler atau lebih dikenal dengan istilah matriks. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pengikat, penyokong, dan penambat berbagai macam jaringan lain dalam tubuh, organ, dan bagian-bagian lain. Jaringan ini akan mempersatukan semua bagian yang disebutkan tadi menjadi sebuah selubung organ yang dapat melindungi jaringan atau organ tubuh makhluk hidup. Jika dilihat secara embriologi, jaringan pengikat ini berasal dari sel-sel mesenkim yang nantinya akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun jarningan ikat pada setiap tubuh mahluk hidup yang telah dewasa. Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa jaringan ini terdiri atas matriks, namun substansi atau unsur zat dasar dari jaringan pengikat ini adalah zat amorf, dengan watak dasar transparan, tanpa warna, dan bersifat seperti gel dengan kadar air yang cukup tinggi (semi cair). Substansi dasar ini terdiri atas glikoprotein dan glikosaminoglikans utama berupa asam hialunorat.

Artikel Tipe-tipe dan Fungsi Jaringan Ikat

Matriks pada jaringan ikat memiliki jalinan yang bergantung pada serabut yang dimilikinya. Berikut ini beberapa serabut yang menyusun jaringan ikat, yaitu serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut retikuler. Serabut kolagen memiliki daya regang sangat tinggi dengan elastisitas yang rendah. Serabut kolagen terbuat dari protein kolagen. Serabut elastin memiliki elastisitas tinggi. Namun, serabut elastin daya elastisitasnya akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan usia seseorang. Serabut retikuler mirip dengan serabut kolagen hanya ukuran serabutnya lebih pendek dibandingkan dengan serabut kolagen. Jaringan ikat dapat dikelompokkan dalam enam kelompok utama, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan lemak, jaringan ikat padat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang, dan jaringan ikat darah (Campbell, et al, 2006: 417).
Gambar 3.5 Tipe-tipe jaringan ikat yang ada dalam tubuh manusia.
Gambar 3.5 Tipe-tipe jaringan ikat yang ada dalam tubuh manusia.
a. Jaringan Ikat Longgar. Jaringan ikat longgar merupakan jaringan ikat yang paling banyak tersebar dalam tubuh hewan vertebrata. Jaringan ini mengikat jaringan epitel dengan jaringan di bawahnya dan menjaga organ-organ pada tempatnya. Selain itu, jaringan berfungsi juga sebagai tempat penyimpanan air, glukosa, dan garam-garam untuk sementara waktu.
b. Jaringan Lemak. Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak. Setiap sel lemak berisi tetes lemak (fat droplet). Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai makanan cadangan dan mencegah kehilangan panas berlebih dari tubuh.
c. Jaringan Ikat Padat. Penyusun utama jaringan ikat padat adalah serabut kolagen. Oleh karena itu, sifat jaringan ini fleksibel dan tidak elastik. Berdasarkan struktur serabutnya, jaringan ikat padat dapat dikelompokkan menjadi jaringan ikat padat teratur dan jaringan ikat padat tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon), serta menghubungkan tulang dengan tulang (ligamen). Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur terdapat di kulit.
d. Jaringan Tulang Rawan. Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan sel-sel tulang rawan (kondrosit) terletak dalam kantung-kantung (lakuna) di dalam matriks. Kelenturan dan kekuatan jaringan tulang rawan diperoleh dari gabungan antara serabut kolagen dan matriksnya yang bercampur dengan kondrin (sejenis protein). Berdasarkan susunan serabutnya, jaringan tulang rawan dapat digolongkan sebagai berikut.
1) Tulang rawan hialin, serabutnya tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Contohnya, ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada.
2) Tulang rawan elastik, susunan sel dan matriksnya mirip dengan tulang rawan hialin. Namun, anyaman serabutnya tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Contohnya, cuping telinga, laring, dan epiglotis.
3) Tulang rawan fibrosa, matriksnya disusun oleh serabut kolagen yang kasar dan tidak beraturan. Contohnya, di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang kemaluan).
e. Jaringan Tulang. Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri atas sel tulang (osteosit). Matriks intraseluler dari osteosit mengalami mineralisasi sehingga permukaannya sangat keras. Substansi mineral tersebut disimpan dalam suatu lapisan tipis yang disebut lamela. Beberapa lamela mengelilingi suatu saluran berisi pembuluh darah yang disebut saluran Havers. Keseluruhan lamela dan saluran Havers membentuk sistem Havers. Struktur jaringan tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan pelindung alat-alat vital tubuh.
f. Jaringan Darah. Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat transportasi yang menopang kelangsungan hidup manusia. Selain darah, tubuh juga mempunyai jaringan yang mirip jaringan darah, yaitu peredaran limfatik. Peredaran limfatik, memiliki komponen seluler berupa limfosit dan granulosit. Jaringan ini berfungsi untuk transpor lemak dan protein dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Jaringan dalam Tumbuhan
Kelompok sel tersebut kemudian membentuk sebuah jaringan. Jadi, jaringan adalah kelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Di dalam tumbuhan, jaringan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan meristem, jaringan pengangkut, jaringan dasar, jaringan pelindung, dan jaringan penyokong atau penguat.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan karena sifat sel-selnya yang selalu aktif membelah dan membentuk jaringan yang lain.

2. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan bagian tumbuhan lainnya. Floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

3. Jaringan Dasar

Jaringan perenkim di dalam daun banyak mengandung kloroplas dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Jaringan tersebut adalah jaringan pagar dan bunga karang.

4. Jaringan Pelindung

Jaringan pelindung atau epidermis berfungsi untuk melindungi permukaan tumbuhan. Sesuai dengan fungsinya, jaringan epidermis tersusun atas sel-sel yang rapat dan menutupi seluruh permukaan bagian tumbuhan. Selain itu, di atas epidermis terdapat lapisan kutikula yang berfungsi membatasi penguapan.

5. Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong atau penguat berfungsi menyokong dan menegakkan tumbuhan. Jaringan penyokong ini di antaranya adalah kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim dapat ditemukan pada batang yang masih muda dan tangkai daun. Adapun sklerenkim terdapat pada tulang daun, batang dewasa, dan biji, yang mempunyai dinding sel yang tebal dan berlapis-lapis.
Jaringan pada Hewan
Struktur sel pada hewan dan tumbuhan itu berbeda, juga dengan jaringan pada manusia. Jaringan yang terdapat pada hewan adalah jaringan epitel, jaringan otot, jaringan pengikat, dan jaringan saraf.

1. Jaringan Epitel

Jaringan epitel berfungsi menutupi tubuh dan rongga tubuh, seperti pada rongga usus. Karena letaknya dipermukaan, maka jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung tubuh, pengatur zat-zat yang masuk dan yang keluar, serta penerima rangsang.

2. Jaringan Otot

Jaringan otot pada hewn dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam, misalnya lambung dan usus, serta berpenampilan polos.
Otot lurik berpenampilan lurik karena memiliki serat lintang dan letaknya menempel pada rangka, sehingga sering disebut otot rangka. Otot jantung berpenampilan mirip dengan otot lurik, tapi terdapat cabang.

3. Jaringan Pengikat

Jaringan pengikat pada hewan hampir sama dengan jaringan pengikat pada manusia. Jaringan pengikat pada hewan berfungsi mengikat satu jaringan dengan jaringan lainnya, serta menguatkan dan memberi perlindungan  terhadap bagian-bagian tubuh yang lemah. Jaringan pengikat pada hewan adalah jaringan ikat longgar, jaringan darah, jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras, dan jaringan lemak.

4. Jaringan saraf

Jaringan saraf pada hewan berfungsi untuk menerima rangsangan. Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neutron. Setiap sel saraf terdiri dari badan sel saraf, dendrit, dan akson. Dendrit berfungsi membawa rangsang ke badan sel. Aksn berfungsi membawa rangsang dari badan sel ke sel saraf lainnya.
Demikian penjelasan mengenai jaringan-jaringan yang ada di dalam tubuh makhluk hidup, terutama jaringan ikat. Semoga informasi yang diberikan dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda mengenai ilmu biologi pada makhluk hidup.

No comments:

Post a Comment

silahkan tinggalkan komentar anda,biar saya dapat memperbaiki dan melayani anda dengan baik
makasih sudah berkunjung ke blogku kawan :)

Entri Populer

Contact Form

Name

Email *

Message *