Mengenal Sistem Jaringan Pada Manusia Dan Hewan
- Tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang utuh yang terbentuk dari
miliyaran sel, sel-sel tersebut saling terikat sehingga membentuk suatu
kesatuan atau kumpulan-kumpulan yang akhirnya membangun suatu bentuk
yaitu manusia itu sendiri, selain itu untuk membangun tubuh manusia atau
makhluk hidup bersel banyak lebih kokoh dan teratur kumpulan sel
tersebut membentuk system jaringan, nah, apakah pengertian dan apa saja
jaringan yang terdapat dalam tubuh manusia tersebut?, oleh karena itu
marilah kita simak penjelasan berikut ini.
A. Pengertian Sistem Jaringan Tubuh
Jaringan
merupakan kumpulan-kumpulan sel yang memiliki bentuk dan struktur yang
sama untuk fungsi-fungsi tertentu, dalam arti kata setiap jaringan
dengan fungsi yang berbeda masing-masing dibentuk oleh sel-sel yang
sesuai dengan fungsi jaringan tersebut. Adapun ilmu yang mempelajari
tentang system jaringan tersebut disebut Histologi.
Pada hewan
dan tumbuhan bersel banyak yang berkembang biak secara seksual, zigot
yang merupakan hasil fertilisasi akan membelah berulang kali, dan akan
menghasilkan jaringan embrional atau jaringan meristem pada tumbuhan.
Dalam pembelahan itu sel-selnya akan mengalami perubahan bentuk maupun
fungsi, proses inilah yang disebut spesialisasi. Dari jaringan embrional
selanjutnya dapat dibentuk jaringan-jaringan lain. Perubahan bentuk dan
susunan jaringan embrional menjadi jaringan-jaringan lain disebut
proses diferensiasi.
B. Jaringan Pada Hewan Dan Manusia
Jaringan
hewan dan manusia umumnya sama, terdiri atas: Jaringan Epithel, Jaringan
Otot, Jaringan Saraf, Jaringan Penguat, Dan Jaringan Lemak.
1. Jaringan Epithel
Jaringan
epithel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau organ tubuh,
baik permukaan dalam maupun permukaan luar. Epithel yang melapisi
permukaan dalam dari saluran disebut endotelium. Jaringan epithel ini
pun bermacam-macam dilihat dari bentuk, susunan, dan fungsinya.
a. Berdasarkan Bentuk dan Susunannya
Epithel berlapis tunggal, terdiri atas:
- Epithel pipih berlapis tunggal: misalnya, epithel peritornium dan epithel pembuluh darah.
- Epithel kubus berlapis tunggal: terdapat pada kelenjar ludah dan kelenjar tiroid.
- Epithel silindris berlapis tunggal: misalnya terdapat pada ventrikulus (lambung) dan intestinum (usus).
Epithel berlapis banyak, terdiri atas:
- Epithel pipih berlapis banyak: misalnya, yang melapisi rongga mulut dan rongga hidung
- Epithel silindris berlapis banyak: misalnya epithel yang terdapat pada kerongkongan
- Epithel kubus berlapis banyak: misalnya epithel yang membentuk kelenjar
- Epithel silindris bersilia: misalnya, yang melapisi saluran pernapasan (trakhea) dan saluran sperma
- Epithel transisional: misalnya epithel yang melapisi bagian dalam kandung kemih.
b. Berdasarkan Fungsinya
1. Sebagai
pelindung/proteksi: epithel yang berperan sebagai penutup sekaligus
sebagai pelindung jaringan yang terdapat di sebelah bawahnya.
2. Sebagai kelenjar:
- Kelenjar eksokrin: menghasilkan getah yang dialirkan melalui saluran, misalnya: kelenjar keringat dan kelenjar air liur.
- Kelenjar endokrin/kelenjar buntu: menghasilkan getah yang langsung dialirkan ke darah secara difusi. Misalnya, kelenjar adrenal, kelenjar tiroid, dan lain-lain.
3. Penerima
rangsangan (reseptor); misalnya, epithel yang terdapat di sekitar
indera. Epithel yang bertugas menerima rangsangan disebut epithel
sensori/neuroepitelium.
4. Pintu gerbang lalu-lintas zat. Sebagai contoh:
- epithel pada alveolus untuk masuk/keluarnya CO2.
- epithel usus untuk pemasukan sari makanan.
- epithel nefron untuk lewatnya urine primer.
2. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah kumpulan sel otot yang berfungsi melakukan gerak pada berbagai bagian tubuh. Di dalamnya terdapat protein kontraktil yang membuat otot dapat berkontraaksi. Bentuknya panjang-panjang dan mengandung serabut-serabut halus yang disebut miofibril. Biasanya jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam: otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot lurik dan otot jantung lebih banyak mengandung protein kontraktil dibandingkan dengan otot polos.
a. Otot polos.
Tersusun
atas sel-sel berbentuk kumparan halus, masing-masing dengan satu nukleus
di tengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril homogen. Sel-sel
tersebut tersusun atas lapisan-lapisan yang diikat dengan jaringan ikat
fibrosa. Biasanya terdapat pada alat-slat dalam tubuh hewan vertebrata,
misalnya pada dinding saluran pencernaan, pembuluh darah, dan
sebagainya.
b. Otot lurik (otot rangka)
Disebut juga otot seran lintang. Jaringan otot lurik terdiri atas susunan serabut otot yang disebut fibril. Fibril tersusun atas miofibril. Sel otot berkumpul membentuk kumpulan sel, yang selanjutnya bersatu membentuk otot atau daging. Miofibril diselubungi oleh retikulum sarkoplasma. Serabut otot tersusun atas aktin dan miosin. Jenis otot ini bekerja di bawah pengaruh kesadaran, sehingga disebut otot volunter.
c. Otot jantung (miokardium)
Juga terdiri
atas serabut otot seran lintang, tetapi antara sel-sel yang
berdampingan, membran selnya beranyaman membentuk percabangan. Hubungan
percabangan semacam ini disebut cakram interkalar. Otot jantung disebut juga otot lurik involunter.
3. Jaringan Saraf
Jaringan saraf dibentuk oleh sel-sel saraf atau neuron. Satu neuron dibentuk oleh badan sel, dendrit, dan akson. Dendrit
berfungsi menerima rangsang dari neuron lain, dan akson berfungsi
meneruskan rangsang tersebut ke neuron berikutnya. Ujung neuron yang
satu dengan ujung neuron lainnya saling berhubungan. Hubungan antara
ujung-ujung neuron ini disebut sinapsis. Pada bagian-bagian tertentu
dari akson, selaput mielin menggenting, disebut nodus Ranvier.
Ada tiga macam jenis neuron:
- Neuron sensorik, meneruskan rangsang dari reseptor (indera) ke otak
- Neuron motorik, meneruskan rangsang dari otak ke efektor (otot atau kelenjar), dan
- Neuron konektor, meneruskan rangsang antar neuron, umumnya berperan dalam gerak refleks (neuron ini sering juga disebut neuron ajustor atau interneuron)
4. Jaringan Penguat / Penyokong
Yang
termasuk jaringan penguat (penunjang) ialah jaringan ikat, jaringan
tulang, jaringan tulang rawan, serta jaringan darah dan getah bening
yang merupakan jaringan ikat istimewa.
a. Jaringan ikat
Yaitu
jaringan yang tersusun atas sel-sel yang tidak begitu rapat, dan di
antaranya terdapat matriks atau zat sela. Bila matriksnya longgar, maka
jaringan itu disebut jaringan ikat longgar. Bila matriksnya rapat dan
sedikit mempunyai lubang yang sempit, maka disebut jaringan ikat padat.
b. Jaringan tulang keras
Tersusun
atas sel-sel tulang atau osteon. Matriksnya banyak mengandung zat
perekat kolaagen dan zat kapur (CaC03) yang menyebabkan tulang menjadi
keras. Berdasarkan susunan matriksnya, jaringan tulang dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
jaringan tulang kompak/keras, apabila matriksnya rapat
jaringan tulang spons, apabila matriksnya berongga
c. Jaringan tulang rawan (kartilago)
Terdiri atas
sel-sel yang banyak mengeluarkan matriks atau zat serta yang disebut
kondrin. Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat
embrional (mesenkim). Sedangkan tulang rawan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung sel membentuk tulang rawan atau kondroblast. Jaringan tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Kartilago Hialin, apabila matriksnya jernih dan transparan. Contohnya antara lain yang terdapat pada ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada dan pada tulang rawan trakea.
- Kartilago Elastis, apabila matriksnya sedikit keruh kekuning-kuningan serta banyak mengandung serabut kolagen yang berstruktur jala. Contohnya antara lain: pada dinding saluran pernafasan dan pada daun telinga luar.
- Kartilago Fibrosa, apabila matriksnya keruh dan gelap, serta serabut kolagennya membentuk satu berkas dan tersusun sejajar. Contohnya antara lain terdapat pada perlekatan ligamen-ligamen tertentu ke tulang.
d. Jaringan darah dan getah bening (limfe)
Jaringan
darah dan getah bening dianggap sebagai jaringan penguat istimewa,
karena terdiri atas sel-sel darah yang terendam di dalam suatu cairan
yang dianggap sebagai matriksnya.
5. Jaringan Lemak
Terdiri atas
sel-sel lemak yang berisi tetes-tetes lemak. Umumnya terdapat di bawah
kulit yang berfungsi sebagai bantalan lemak, juga merupakan cadangan
makanan dan berfungsi sebagai pelindung jaringan-jaringan di bawahnya.
Itulah
Jaringan-jaringan yang berfungsi membangun tubuh Makhluk hidup, sehingga
terbentuk makhluk yang seperti saat sekarang ini, semoga postingan kali
ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
silahkan tinggalkan komentar anda,biar saya dapat memperbaiki dan melayani anda dengan baik
makasih sudah berkunjung ke blogku kawan :)