Kerang Hijau (Mytilus viridis)
Klasifikasi
kerang hijau adalah sebagai berikut (Rukmana, 2004):
- Kingdom : Animalia
- Phylum : Mollusca
- Class : Bivalvia
- Ordo : Filibranchia
- Family : Mytilidae
- Genus : Mytilus
- Spesies : Mytilus viridis
Kerang hijau hidup di laut tropis seperti
Indonesia, terutama di perairan pantai dan melekatkan diri secara tetap pada
benda-benda keras yang ada disekelilingnya. Kerang ini tidak mati walaupun
tidak terendam selama air laut surut. Kerang hijau termasuk binatang lunak,
mempunyai dua cangkang yang simetris, kakinya berbentuk kapak, insangnya
berlapis-lapis satu dengan lainnya dihubungkan dengan cilia.
Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah
atau diocious, bersifat ovipora yaitu memiliki telur dan sperma yang berjumlah
banyak dan mikroskopik. Induk kerang hijau yang telah matang kelamin
mengeluarkan sperma dan sel telur kedalam air sehingga bercampur dan kemudian
terjadi pembuahan, telur yang telah dibuahi tersebut setelah 24 jam kemudian menetas
dan tumbuh berkembang menjadi larva kemudian menjadi spat yang masih bersifat
planktonik hingga berumur 15-20 hari
kemudian benih/ spat tersebut menempel pada substrat dan akan menjadi
kerang hijau dewasa (Induk) setelah 5 - 6 bulan kemudian.
Habitat kerang hijau belum diketahui secara
merata di perairan Indonesia, namun dapat dicatat karakteristik perairan yang
sesuai bagi budidaya kerang hijau antara lain suhu perairan berkisar antara 27oC
– 37oC, pH air antara 3 – 4 , arus air dan angin tidak terlalu kuat
dan umumnya pada kedalaman air antara 10 m-20 m. Laju pertumbuhan kerang hijau
berkisar 0,7-1,0 cm/ bulan. Ukuran konsumsi yang panjangnya sekitar 6 cm
dicapai dalam waktu 6-7 bulan.
Octopus
Vulgaris
Species : Octopus Vulgaris
Gurita adalah hewan moluska dari kelas Cephalopoda (kaki
hewan terletak di kepala), ordo Octopoda dengan terumbu karang di samudra
sebagai habitat utama. Gurita terdiri dari 289 spesies yang mencakup sepertiga
dari total spesies kelas Cephalopoda.
Gurita biasanya memiliki tiga mekanisme pertahanan diri:
kantong tinta, kamuflase dan memutuskan lengan. Beberapa spesies gurita dapat
memutuskan lengannya sendiri (ototomi) mirip cicak dan beberapa spesies kadal
yang memutuskan ekor sewaktu melarikan diri. Lengan gurita yang sedang
merangkak juga berfungsi sebagai pengalih perhatian bagi calon pemangsa dan
berguna pada saat kawin. Gurita jantan bereproduksi dengan meletakkan kantong
spermatofora ke dalam rongga mantel gurita betina menggunakan lengan istimewa
yang disebut hectocotylus. Lengan kanan ketiga biasanya menjadi hectocotylus.
Pada beberapa spesies, gurita betina bisa menjaga sperma agar tetap hidup sampai
telur menjadi matang. Setelah dibuahi, gurita betina bisa bertelur hingga
sekitar 200.000 butir. Jumlah telur gurita bisa berbeda-beda bergantung pada
masing-masing individu, familia, genus atau spesies. Gurita betina menggantung
kumpulan telur berbentuk kapsul yang membentuk untaian di langit-langit sarang.
Setelah telur menetas, larva gurita untuk sementara waktu melayang bersama
kawanan plankton sambil memangsa pakan berupa copepod, larva kepiting dan larva
bintang laut sampai cukup besar dan berat untuk berada di dasar laut. Beberapa
spesies gurita dengan habitat di laut dalam tidak perlu melewati siklus
melayang bersama kawanan plankton. Periode sebagai larva merupakan saat penuh
bahaya karena larva gurita mudah dimangsa pemakan plankton sewaktu menjadi
bagian dari kawanan plankton.
No comments:
Post a Comment
silahkan tinggalkan komentar anda,biar saya dapat memperbaiki dan melayani anda dengan baik
makasih sudah berkunjung ke blogku kawan :)